Sabtu, 22 Maret 2014

Bintang

Tentang apa yang aku saksikan kemarin malam saat mengadah ke langitNya, seperti kembali ke masa itu-masa kecil dulu.


Ketika kecil dulu sepulang mengaji, seperti biasa aku pergi ke teras depan rumah nenek; mengagumi pasir-pasir langit yang bercahaya sembari menunggu papa pulang kerja. Yang ada dibenakku, mereka selalu berkedip manja minta ingin diperhatikan, lucu sekali.

Sesekali aku mencoba menggambarnya di buku, tetapi, ah, banyak sekali. Tak sampai penuh buku dengan titik-titik tak beraturan itu, aku sudah lupa mana yang terlewatkan. Akhirnya, tidak ada pilihan lain selain memandangnya, mencoba menarik garis dari titik satu ke titik yang lain.

Yah, pasir-pasir itu bernama bintang. Hiasan langit yang Allah ciptakan, yang selalu menjadi peneduh hati bagi yang melihatnya. Dari bintang-bintang aku belajar; belajar bahwa Allah sudah menempatkan takdir seseorang sesuai dengan kehendakNya, karena untuk setiap bintang Allah menempatkannya di tempat terbaik di sisi langitNya untuk bersinar.

Dari bintang aku juga belajar untuk tidak membenci kegelapan. Kegelapan lah yang menjadikan bintang lebih bercahaya, kegelapanlah yang menjadikan bintang berbeda, dan kegelapan lah yang menjadikan bintang istimewa.
 
Terima kasih ya Rabb; Engkau Yang Maha Indah, Yang Menciptakan Keindahan. Semoga kami bisa menjadi hambaMu yang bersyukur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar